Selasa, 31 Mei 2011

Ibadah

Kadangkala ketika kita lelah menghadapi aneka masalah hidup di dunia, kita sering bertanya,
“sesungguhnya apakah tujuan kita dihidupkan?” Bahkan tidak jarang orang-orang yang menderita penyakit parah berkepanjangan juga melontarkan pertanyaan serupa. Namun pertanyaan tersebut di luar dugaan pernah terlontar pula dari seseorang yang kaya raya. Padahal uangnya melimpah dan setiap hari berfoya-foya. Tetapi ternyata rutinitas yang menggembirakan itu membuatnya berkalang jenuh. Pada batas kesadarannya ia pun mengajukan pertanyaan yang sama.
Akan tetapi bagi orang yang beriman, dalam keadaan bagaimana pun, tujuan hidupnya sangatlah jelas
yaitu untuk beribadah. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.
” (QS. Adz Zariyat: 56) ” … oleh sebab itu sembahlah Dia dan teguhlah untuk menyembah-Nya.” (QS. Maryam: 65) Jika miskin ia akan berusaha sekuat tenaga mencari nafkah, karena bekerja itu ibadah. Apabila kaya-raya, ia juga bisa memanfaatkan harta tersebut untuk beribadah kepada Allah SWT dengan meringankan beban fakir miskin dan anak-anak yatim.
Sekalipun beribadah itu tujuan hidup kita, namun janganlah berlebihan. Abdullah ibnu ‘Amr ra.
mengungkapkan, bahwa Nabi saw. bertanya kepadanya, “Aku telah mendengar berita bahwa engkau senantiasa sholat sepanjang malam, dan selalu berpuasa di siang harinya.“Abdullah ibnu ‘Amr menjawab, “Ya aku mengerjakan hal tersebut.” Lalu Rosulullah saw. bersabda, “Sungguh jika engkau mengerjakan hal itu niscaya matamu mengantuk dan tubuhmu lemah. Sungguh engkau berkewajiban memenuhi hak tubuhmu dan keluargamu, karena itu berpuasalah dan berbukalah. Sholatlah dan tidurlah“. (HR Syaikhon)
Aisyah ra. menuturkan, bahwa Nabi saw. datang untuk menggilirinya. Pada saat itu Aisyah sedang
bersama seorang wanita. Nabi saw. bertanya, “Siapakah wanita ini?” Aisyah menuturkan, “Ya Rosulullah, dia adalah penduduk Madinah yang paling banyak ibadahnya. Dia tidak pernah tidur malam.” Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, “Kerjakanlah ibadah menurut kemampuan kalian. Demi Allah, Dia tidak akan bosan sehingga kalian sendirilah yang bosan. Amal ibadah yang paling disukai oleh Allah SWT adalah yang dikerjakan secara terus-menerus“. (HR Lima Ahli Hadits kecuali Tirmidzi).
Kedua hadits di atas menegaskan bahwa kita tidak diperbolehkan ibadah secara berlebihan hingga tidak tidur malam. Sebab ibadah yang paling disukai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus
(rutin/berkelanjutan) walaupun sedikit. Misalnya sholat dhuha cukup dua rokaat saja, namun dilakukan
setiap hari. Atau sholat tahajud sebanyak dua rokaat saja, tetapi dilakukan setiap malam. Demikian
juga dengan ibadah membaca Al Qur-an harus dilakukan secara rutin setiap hari, walaupun yang dibaca hanya satu ‘ain (ruku’). Hal itu ditegaskan dalam hadits berikut ini. Aisyah mengemukakan, Rosulullah saw. pernah ditanya (oleh seseorang), “Amal apakah yang paling disukai oleh Allah?” Lalu Rosulullah saw. menjawab, “Yang terus menerus dilakukan sekalipun sedikit.” (HR Syaikhon d Tirmidzi)
A. Makna Ibadah
Apakah ibadah itu? Ditinjau dari segi bahasa, ibadah memiliki arti taat atau patuh atau menurut. Para
ahli tauhid mengartikan ibadah dengan meng-Esakan Allah serta menundukkan diri dan jiwa kita
kepada-Nya. Makna ini didasarkan pada ayat, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.” (QS. An Nisa’: 36). Namun ibadah, menurut Ahli fiqih, adalah apa yang kita kerjakan untuk meraih keridhoan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat kelak.
Agar ibadah kita itu mendapatkan ridho dari Allah SWT, maka ada dua syarat yang harus dipenuhi.
1. Sah. Maksudnya perbuatan ibadah (misalnya sholat atau puasa atau haji yang kita kerjakan) tersebut harus sesuai dengan ketentuan hukum Islam.
2. Ikhlas, yakni mengerjakannya semata-mata karena Alllah. Bukan karena mengharap dipuji oleh sesama manusia. Katakanlah (Hai Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” (QS. Az Zumar: 11-12)
B. Macam-macam Ibadah
Praktek ibadah sangatlah beragam, tergantung dari sudut mana kita meninjaunya.
1. Dilihat dari segi umum dan khusus, maka ibadah dibagi dua macam:
a) Ibadah Khoshoh adalah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan dalam nash (dalil/dasar hukum)
yang jelas, yaitu sholat, zakat, puasa, dan haji;
b) Ibadah Ammah adalah semua perilaku baik yang dilakukan semata-mata karena Allah seperti bekerja, makan, minum, dan tidur sebab semua itu untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan jasmani supaya dapat mengabdi kepada Allah SWT.
2. Ditinjau dari kepentingan perseorangan atau masyarakat, ibadah ada dua macam:
a) ibadah wajib (fardhu) seperti sholat dan puasa;
b) ibadah ijtima’i, seperti zakat dan haji.
3. Dilihat dari cara pelaksanaannya, ibadah dibagi menjadi tiga:
a) ibadah jasmaniyah dan ruhiyah (sholat dan puasa)
b) ibadah ruhiyah dan amaliyah (zakat)
c) ibadah jasmaniyah, ruhiyah, dan amaliyah (pergi haji)
4. Ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dibagi menjadi:
a) ibadah yang berupa pekerjaan tertentu dengan perkataan dan perbuatan, seperti sholat, zakat,
puasa, dan haji;
b) ibadah yang berupa ucapan, seperti membaca Qur’an, berdoa, dan berdzikir;
c) ibadah yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membela diri, menolong orang lain, mengurus jenazah, dan jihad;
d) ibadah yang berupa menahan diri, seperti ihrom, berpuasa, dan i’tikaf (duduk di masjid); dan
e) ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan hutang, atau membebaskan hutang orang lain.
Apapun macam ibadah yang akan kita lakukan, yang pasti selalu menghadapi godaan baik yang berasal
dari hawa nafsu kita sendiri maupun dari setan. Antara lain: perasaan malas yang luar biasa. Selain
itu yang lebih penting untuk diingat adalah, janganlah sekali-kali kita menghalangi orang lain untuk
beribadah. Sebab ancaman hukumannya dari Allah SWT luar biasa pedihnya. Orang yang menghalangi orang beribadah mendapat siksaan dunia akhirat. “Dan siapakah yang lebih aniaya (selain) dari orang-orang yang menghalangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu fidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut. Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat azab yang besar.” (QS. Al Baqarah: 114)
—oOo—

Sabtu, 28 Mei 2011

Tabayun dalam Kebersamaan

Thursday, 07 August 2008 14:55 H. Amin Santoso

Siapa pun kita, selalu ada ‘cacat’. Ada ‘cacat’ berupa ketidaksempurnaan fisik: rupa, penampilan, dan sebagainya. Ada juga ‘cacat’ berupa kelalaian ketika pertarungan antara nafsu dan akal berakhir negatif. Nafsulah yang akhirnya membuat keputusan. Saat itulah, seorang anak manusia melakukan kesalahan. Seperti itu pulakah yang terjadi pada diri seorang mukmin?
Terdapat beberapa riwayat tentang peristiwa berita bohong yang harus diteliti kebenarannya dari seorang Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith tatkala ia diutus oleh Rasulullah untuk mengambil dana zakat dari Suku Bani Al-Musththaliq yang dipimpin oleh Al-Harits bin Dhirar. Al-Walid malah menyampaikan laporan kepada Rasulullah bahwa mereka enggan membayar zakat, bahkan berniat membunuhnya, padahal ia tidak pernah sampai ke perkampungan Bani Musththaliq. Kontan Rasulullah murka dengan berita tersebut dan mengutus Khalid untuk mengklarifikasi kebenarannya, sehingga turunlah ayat ini-
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Q.S. Al-Hujurat/49: 6)
Ayat yang mengingatkan bahaya berita palsu yang coba disebarkan oleh orang fasik hampir berakibat terjadinya permusuhan antar sesama umat Islam saat itu. Yang menjadi catatan disini bahwa peristiwa ini justru terjadi di zaman Rasulullah yang masih sangat kental dan dominan dengan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran. Lantas bagaimana dengan zaman sekarang yang makin sukar mencari sosok yang jujur dan senantiasa beri’tikad baik dalam setiap berita dan informasi yang disampaikan?.
Secara bahasa, kata fasiq dan naba’ yang menjadi kata kunci dalam ayat di atas disebut dalam bentuk nakirah (indifinitive) sehingga menunjukkan seseorang yang dikenal dengan kefasikannya serta menunjukkan segala bentuk berita dan informasi secara umum, berita yang besar atau kecil, yang terkait dengan masalah pribadi atau sosial, apalagi berita yang besar yang melibatkan segolongan kaum atau komunitas tertentu yang berdampak sosial yang buruk.
Dari riwayat di atas kita sebagai seorang mukmin layak mengambil hikmahnya. Bahwa kebersamaan kadang tidak selamanya seperti rumput. Selalu setara, sewarna, dan segerak. Ada saja kekurangan di antara sesama mukmin. Karena umumnya manusia memang tidak bisa luput dari aib.
Tak ada gading yang tak retak. Itulah ungkapan sederhana yang memuat makna begitu dalam. Sebuah pengakuan bahwa setiap manusia punya kelemahan dan kekurangan.
Siapa pun kita, selalu ada ‘cacat’. Ada ‘cacat’ berupa ketidaksempurnaan fisik: rupa, penampilan, dan sebagainya. Ada juga ‘cacat’ berupa kelalaian ketika pertarungan antara nafsu dan akal berakhir negatif. Nafsulah yang akhirnya membuat keputusan. Saat itulah, seorang anak manusia melakukan kesalahan. Seperti itu pulakah yang terjadi pada diri seorang mukmin?
Kadang orang lupa kalau seorang mukmin pun juga manusia. Bukan malaikat yang selalu bersih tanpa noda. Sinar iman yang ada dalam hatilah yang akhirnya menentukan, apakah nafsu yang lagi-lagi bicara, atau iman yang mengambil keputusan.
Pertarungan itu begitu sengit. Kekuatan dalam diri saja belum cukup. Karena masing-masing pihak meminta bantuan pihak luar diri. Iman dalam hati dibantu oleh nasihat dan doa dari saudara seiman. Dan nafsu dibantu dengan rayuan setan. Kalau nafsu dan rayuan setan yang jadi pemenang, seorang mukmin tergelincir dalam sebuah kesalahan, kecil atau besar.
Dari situlah kita mengerti kalau seorang mukmin pun bisa melakukan kesalahan. Tapi, sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang menyesal dan meminta ampunan.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya dalam surah Ali ‘Imran ayat 135, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Lalu, patutkah kelalaian dan ketergelinciran itu menjadi bahan gunjingan ?. Patutkah keburukan yang kita sebut aib itu disebarkan ?. Sebagian orang mungkin menyebutnya sebagai risiko. “Siapa yang berbuat, harus menanggung akibat!” ucapan itu boleh jadi keluar merespon keburukan yang terjadi pada saudara mukmin. Termasuk mendapat gunjingan isu yang tidak mengenakkan.
Namun, patutkah kalau gunjingan dan menyebarnya aib disebut sebagai hukuman yang setimpal ?. Adilkah mengumumkan aib seseorang sebagai sebuah hukuman ?. Persoalan ini akan meluas ketika berhubungan dengan hukum dan keadilan.
Memang, ada sedikit salah pemahaman antara menyebarkan aib dengan pengumuman hukuman. Menyebarkan aib, apa pun alasannya, tetap terlarang karena bukan itu cara yang dibenarkan Islam. Sementara pengumuman hukuman berkait dengan penegakan hukum dan peringatan buat yang membaca pengumuman. Agar, perbuatan seperti itu jangan pernah dilakukan. Dan dalam hal ini mengandung proses pembelajaran bagi orang lain.
Repotnya ketika sebagian orang lebih enjoy dengan menyebarkan aib sebagai dalih hukuman. Isu dan gosip pun jadi kebiasaan. Aib seorang mukmin menjadi tersebar tak karuan.
Yang jadi pertanyaan, bagaimana mungkin seorang mukmin ringan mengumbar aib saudaranya. Padahal, sudah jelas-jelas Allah swt. melarang menceritakan keburukan sesama mukmin. Firman-Nya dalam surah Al-Hujurat ayat 12, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan seorang mukmin tega mengumbar aib saudaranya.
Pertama
Lemahnya pancaran iman dalam hatinya. Iman yang lemah mengecilkan hubungan mulia antarsesama mukmin. Tidak ada lagi keberpihakan. Tidak ada lagi pembelaan terhadap saudara yang sedang ‘jatuh’. Semua menjadi gersang. Kering.
Kedua.
Tersumbatnya nalar sehat. Nalar yang jernih akan menggiring seorang mukmin melakukan cek dan ricek. Periksa dan tabayun. Karena boleh jadi, kabar yang tersiar berbeda jauh dari fakta yang sebenarnya. Ada bumbu. ada fitnah. Seperti Firman Allah swt. dalam surah Al-Hujurat ayat 6 di atas.
Ketiga.
Lunturnya nilai-nilai sosial dalam diri seseorang. Orang seperti itu biasanya mudah iri, dengki, dan mutung. Persoalan kecil yang sebenarnya bisa selesai dengan saling memaafkan, bisa panjang karena cara berpikir yang kerdil. Cacat yang tergolong biasa pada diri seseorang, diolah, dan disebarkan menjadi masalah besar.
Ada kemungkinan yang lain. Seseorang terhinggapi penyakit merasa serba tahu. Urusan yang sebenarnya masih samar, terlihat seperti jelas. Ia malu kalau orang menganggapnya tidak tahu. Dari situlah, membuat-buat cerita berlangsung cepat. Orang seperti itu pula yang tidak bisa memegang rahasia. Padahal rahasia dalam nilai Islam merupakan amanah. Rahasia besar atau kecil.
Hidup dalam kebersamaan memang sulit seperti rerumputan. Setara, sewarna, dan sederajat. Tapi yakinlah, kebersamaan sesama mukmin jauh lebih mulia dari apa pun. Karena kebersamaan itu selalu dalam gerak. Sedangkan rerumputan senantiasa diam.
Karena itu marilah kita sesama mukmin selalu dalam kebersamaan, tidak selalu menyebar gossip dan aib sesama kita. Mendengarkan atau melihat berita-berita gossip dan aib sesama kita. Marilah kita hidup dalam kebersamaan yang sejuk damai dan penuh pengertia

Selasa, 24 Mei 2011

KATA –KATA BIJAK/MOTIVASI DIRI/SERBA-SERBI

 “Indahnya hidup adalah bukan seberapa banyak orang mengenalmu, tetapi seberapa banyak orang bisa bahagia karena sudah mengenalmu”
“Sebuah misi,konsep, atau tujuan tinggi mugkin penting buat anda, tapi lebih penting apakah tujuan itu akan membuat anda bahagia”
“Banyak manusia yang kesulitan mencari kebahagiaan, padahal kebahagiaan adalah sangat sederhana, yaitu menerima dengan ikhlas semua hal yang di terimanya dan berbuat dengan ikhlas apa yang mesti dilakukannya”
“Sikap ikhlas bukan berarti orang yang pasif dan pasrah pada segala hal, tapi bentuk ketegaran hati yang di bentuk oleh kejujuran pada diri sendiri”
“Tuhan telah memberi kita banyak ikan, maka kita tinggal memiliki kail yang bagus dengan umpan yang sebaik-baiknya agar ikan yang kita pancing benar-benar merupakan ikan-ikan yang kita inginkan, dapat bermanfaat bagi diri kita dan orang lain
”Banyak diantara kita merasa kesulitan untuk mencari kebahagiaan, padahal kebahagiaan itu sangatlah sederhana, yaitu menerima dengan ikhlas semua hal yang sudah kita terima dan berbuat dengan ikhlas apa yang semestinya kita lakukan. Dan ikhlas itu bukan berarti bersikap pasif dan pasrah pada segala hal, tapi wujud dari …ketegaran hati yang dibentuk oleh kejujuran pada diri sendiri”
“Suatu pekerjaan akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan yang kita geluti, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada diri kita sendiri”

“Berbangga dan berbahagialah dengan apa yang sudah diraih hari ini, walaupun memang pencapaiannya belum memuaskan, jangan pernah merasa menyesal dan apalagi menginginkan kembali ke masa silam yang sudah terkubur dalam-dalam.”
“Anggaplah semua itu hanya sebuah lukisan usang yang di gantung di dinding ruang belakang
apa yang kita impikan hari kemarin adalah akan kita jalani hari ini, dan apa yang kita harapkan hari ini adalah akan menjadi kenyataan di hari esok yang akan datang”
“Sikap kita jauh lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian yang kita miliki. Dan hal yang paling menakjubkan adalah kita memiliki banyak pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari ini”
“Jika hari ini kita mendapatkan masalah, bersyukurlah! karena masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering Beneficial Lessons (to) Enhance Mental Strength = PROBLEMS). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha”
“Jalan yang paling pendek diantara dua titik adalah sebuah garis lurus. Secara naluri kita tahu pernyataan ini benar, tetapi tindakan yang sering kita lakukan biasanya merupakan garis yang sangat melengkung, atau kalau kita bisa membuat suatu garis yang lurus tetapi dengan arah yang salah”
“Satu satunya cara untuk memperoleh kebahagiaan adalah jangan pernah menuntut untuk mendapatkan kebahagiaan dari orang lain, tetapi mulailah mencoba untuk membahagiakan orang lain setulus-tulusnya maka kita akan turut merasakan kebahagiaan itu bersamanya”
“Anak bebek akan bertingkah seperti ayam saat menganggap dirinya ayam. Sebaliknya anak bebek bertingkah laku sebagai mana bebek lainnya saat dia sadar kalau dia itu bebek. Fenomena ini juga berlaku pada manusia, dia akan bertingkah sesuai dengan anggapan pada dirinya sendiri.”
“Kalau kita mengerjakan sesuatu lebih daripada yang dibayarkan, akhirnya kita akan dibayar lebih daripada apa yang telah kita kerjakan”
“Memperbaiki diri sendiri adalah alat ampuh untuk memperbaiki orang lain belajar untuk memperbaiki diri sendiri tanpa bantuan orang lain, itu lebih penting daripada selalu menggantungkan semuanya pada orang lain”
“Tetesan2 air dapat membentuk sebuah sungai, kumpulan butiran beras bisa memenuhi sebuah lumbung. Jangan meremehkan hati nurani sendiri, jangan pernah berpikir untuk tidak melakukannya walau perbuatan itu sangat kecil adanya”
“Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan”
“Bila anda seorang akademisi yang memiliki banyak ilmu dan pengetahuan, barengilah dengan nilai kearifan, karena pengetahuan hanya bisa melihat sesuatu yang baik dan buruk saja, sedangkan kearifan dapat merangkul kebaikan sekaligus menyingkirkan keburukan itu sendiri”
“Ikutilah irama kehidupan, nikmati segala yang terjadi, lalu jalani dengan satu keyakinan dan tekad yang bulat, sampai suatu saat dimana semuanya akan sesuai dengan apa yang kita inginkan”
“Hidup ini adalah sebuah jalan cerita maka anggap saja segala jalan ceritamu benar walaupun dirimu seorang manusia yang tak sempurna, karena kita adalah sebuah proses bagaimana cara memproses hidup ini agar jauh lebih berarti, kemudian jadilah dirimu sendiri jangan jadikan dirimu sebagai boneka orang lain”
“Orang yang sulit untuk melupakan masa lalunya kemungkinannya ada dua, bisa saja anda orang yang sangat romantis, atau mungkin anda seorang yang pendendam?”
“Kalau kita ingin merasa bahagia yang sebenar-benarnya, alangkah baiknya kita membahagiakan orang lain terlebih dahulu, dimulai dari orang-orang terdekat kita”
“Setetes embun tak melekat pada selehai daun teratai, setangkai bunga teratai tak tersentuh oleh air. Orang bijaksana tak melekat pada apa pun, tidak pada yang terlihat, terdengar ataupun terasa. Jadilah orang bijak agar engkau tak terpengaruh oleh golongan manapun”
“Tersenyumlah walau hatimu trasa pahit, dn rasakanlah perlahan2 kepahitanmu akan tergantikn oleh rasa manis yg tiada tara
“Mulailah membagi waktumu untuk orang yang selalu ada di sekelilingmu, karena merekalah orang yang sebenar-benarnya menyayangimu dan mengasihimu sepenuh hati”
“Usahakn untuk tetap berada dalam jalur kehidupan yang benar menurut azasi hati. Bukan berdasarkan ke-egoan semu yang dapat menjatuhkan harga diri bangsa yang hakiki dengan berbuat anarki yang tak terpuji”
“Kehidupan ini ibaratnya sebuah proyek yang Anda kerjakan sendiri. Dan Kehidupan hari esok adalah merupakan hasil dari sikap dan pilihan yang Anda buat hari ini. Jadi jalani hari ini dengan segala kemungkinan dan kemampuan terbaik yang Anda miliki, maka besok Anda tidak akan merasa menyesal karena Anda telah memberikan semua yang terbaik yang pernah Anda miliki”
“Setiap orang menjadikan kita pusat perhatian, ini adalah potensi diri yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
Segala kesulitan yang datang adalah sesungguhnya merupakan suatu kesempatan bagi jiwa kita untu Bila anda seorang akademisi yang memiliki banyak ilmu dan pengetahuan, barengilah dengan nilai kearifan, karena pengetahuan hanya bisa melihat sesuatu yang baik dan buruk saja, sedangkan kearifan dapat merangkul kebaikan sekaligus menyingkirkan keburukan itu sendiri”
Tentang Sahabat
“Sahabat, bila kita terus menerus menghakimi orang lain, maka kita belum bisa memberinya sebuah kesempatan untuk memperbaiki kesalahanya, seakan tak ada waktu yang tersisa untuk mulai mencintai mereka
Hal yang paling indah dalam hidup ini adalah ketika kita mampu membuat sahabat YANG tercinta bisa tersenyum dan tertawa lepas”
“Aku tahu sahabat, malam ini begitu gelap, tak ada bintang apalagi rembulan. Tapi aku tahu ada senyum di bibirmu yang akan menerangi hatiku, karena senyummu mengalahkan duniaku”
“Without your love I can do nothing, my friend, but with your love there is nothing I can not do..(Tanpa cinta kalian, aku tidak dapat berbuat apa-apa, sahabat, tetapi dengan cinta kalian, tidak ada yang tidak dapat aku lakukan)”
“Jika seandainya Tuhan menganugerahkan aku sepasang sayap. Saat ini juga aku akan terbang tinggi jauh kesana, dan kupetik bintang-bintang untuk kuberikan kepada semua sahabat tercintaku yang senantiasa memberiku semangat dan menyayangiku setulus hati”
“Jika seandainya malam ini rembulan tidak muncul, cukup wajah indahmu saja, sahabat yang akan menerangi malam-malam ku ini”
“Jadikanlah malam ini untuk merenung apa yang sudah anda lakukan tadi siang sebagai bekal untuk melangkah di hari esok, semoga hari esok bisa menjadi lebih beruntung dari hari ini”
“Segala kesulitan yang datang adalah sesungguhnya merupakan suatu kesempatan bagi jiwa kita untuk terus tumbuh dan berkembang”
“Mulailah membagi waktumu untuk orang yang selalu ada di sekelilingmu, karena merekalah orang yang sebenar-benarnya menyayangimu dan mengasihimu sepenuh hati”
“Setitik kasih membuat kita saling menyayangi, seucap kata membuat kita saling mengasihi, sekecil luka akan membuat kita kecewa, tetapi sebuah keakraban akan selamanya bermakna”
Tentang Nasehat dan Agama
“Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan bekal (harta) yang cukup untuk hidup di dunia ini.”
“Dengan adanya kematian yg mengincar hidup kita, maka kita dituntut untuk mengisi kehidupan ini agar jauh lebih bermakna dan punya tujuan pasti. Tidak hanya sekedar memburu kenikmatan dan kesenangan semu semata”
“Untuk menemukan kebenaran yang hakiki, tidak bisa lahir dari sebuah ketaklikan buta (mengekor). Bukan hanya mengikuti kepercayaan dari leluhur yang belum tentu benar bahkan mungkin menyesatkan. tetapi untuk menyingkap kebenaran itu sangat dibutuhkan suatu usaha yg serius yang berpatokan pada kejernihan akal dan kebeningan hati”
“Jangan butakan hatimu karena cinta yang sesungguhnya semu, carilah cinta yang sebenarnya akan mengajarimu jalan menuju ridhoNya”
“Pancinglah rejekimu dengan cara memberi, kemudian siapkanlah kail dan umpannya, kailnya adalah kemauan dan kesabaran, sedangkan umpannya adalah senyuman dan keikhlasan hati”
“Sediakan waktu untuk melakukan apapun dengan awalan bismillah, itulah sumber kebahagiaan. Dan sediakan waktumu pula untuk tersenyum dan tertawa, itulah musik jiwa”
“Mari kita sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara : pertama, basuhlah wajah kita dengan linangan air mata keinsafan. Ke2, basahilah lidah kita dengan berzikir kepada Sang Pencipta, Ke3, Takut dan gemetarkanlah hati kita atas kehebatan Rabbul izati, dan Ke4 sulamilah dosa-dosa masa silam kita dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki Jiwa Kita”
“Layaknya seperti orang yang sedang jatuh cinta, kita selalu menyebut dan mengucap nama yang kita cintai dimanapun kita berada, begitu juga dengan kita yang seharusnya jatuh cinta kpd Sang Pemilik Cinta utk meluangkan waktu kita sebanyak-banyaknya utk menyebut nama/asma agungNya”
“Sadarilah bahwa ucapan kita akan menjadi sebuah ketentuan atau jalan hidup kita, maka hati-hati lah untuk melapalkan setiap kata yang keluar dari lidah. Karena sesungguhnya lidah itu ibarat sebuah mata pisau yang sangat tajam”
“Ya Rabb! anugerahkanlah kepada kami kecintaan terhadap iman, dan anugerahkanlah kepada kami juga suatu kebencian terhadap kekufuran, kefasikan dan perbuatan maksiat lainnya. Jadikanlah kami diantara orang-orang yang mendapat petunjuk, dalam menapaki hari demi hari di tahun ini”
“Hidup yang kita jalani terkadang seperti sebuah lelucon, setiap hari kita seperti mengejar sebuah fatamorgana, mungkin karena kita melihat dari kejauhan, fatamorgana itu seperti emas yang berkilauan. Namun ketika kita mengejarnya dengan segenap tenaga & pikiran kita. Sesampainya di tempat tujuan, yang kita lihat hanyalah sebuah pantulan sinar matahari saja”
“Ibaratnya sebuah negara, hati adalah raja. Seluruh tubuh adalah pelaksana semua titahnya yang siap untuk menerima arahannya.Di kemudian hari akan diminta pertanggunjawaban atas apa yang dilakukan para prajuritnya. Untuk itu alangkah sebaiknya bila selalu menjaga hati kita agar benar-benar bersih tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarki”
“Apa yang anda dapatkan hari ini adalah apa yang pernah anda berikan kpd org lain kemarin, bila hari ini anda mendapatkan kebahagiaan yg melimpah, maka kemarin anda prnh memberikn kebahagiaan pd org lain, dan jika anda hari ini mendapatkan kesialan yg begitu menyesakkan dada, maka jgn salahkan org lain, mngk…in saja anda prnh brbuat yg tdk baik pd orang lain kemarin”
Semua penulis akan meninggal. Hanya karyanya-lah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti. (Ali bin Abi Thalib)”
“Hati2lah dg 4 racun Hati yg akan menggerogoti hatimu, apa itu? 1. Banyak bicara 2. Banyak memandang. 3. Banyak makan dan minum. 4. Banyak bergaul dengan sembarang orang”
“Kata2 cacian dan hinaan bukanlah hal yang bijak untuk menyelesaikan suatu masalah, tetapi justru akan menimbulkan masalah baru yang akan menambah lebih bermasalah, apalagi hinaan dan cacian itu hanya berdasarkan pada asumsi bukan bersandarkan pada bukti”
“Kata-kata yang diucapkan dengan sembarangan dapat mengakibatkan perselisihan. Kata-kata yang kejam yang sering diungkapkan dapat menghancurkan suatu kehidupan. sedangkan kata-kata indah yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Begitu juga dengan Kata-kata yang penuh cinta bila sering diungkapkan dapat …menyembuhkan rasa sakit dan memberkahi kehidupan”
“Setiap kali malam datang adalah sebuah berkah, karena kebahagianan baru dan suatu kenikmatan yang baru pula akan kita dapatkan, karena rahmat Allah begitu melimpah”
“Hidup bukanlah untuk hidup, tapi untuk Yang Maha Hidup. Dan Hidup juga bukanlah untuk mati, tetapi mati untuk hidup yang sebenarnya”
“Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan bekal (harta) yang cukup untuk hidup di dunia ini”
“Kita selalau memimpikan untuk memetik bunga mawar yang indah nun jauh disana, tak terpikir oleh kita bahwa dibalik jendela rumah kita ada bunga lain yang lebih indah jika kita mau bersusah payah untuk merawat dan memeliharanya dg sungguh-sungguh”
“Menghakimi dan mengkritisi orang lain sangatlah mudah dilakukan, Tetapi sebelumnya, pikirkanlah dahulu apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari kesalahan”
“Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan. Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan. Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan. Tidak ada kebaikan bagi sedekah kecuali niat yang ikhlas. Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesehatan dan keamanan. (Al-Ahnaf bin Qais)”
“Berhati-hatilah dengan fikiranmu, karena ia akan menjadi sikapmu. Berhati-hatilah terhadap sikapmu karena ia akan menjadi perkataanmu. Berhati-hatilah terhadap perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu. Berhati-hatilah terhadap perbuatanmu karena ia akan menjadi takdirmu”
Ada tiga hal yang meningkatkan kemuliaan seseorang: (1) memaafkan orang lain dan menghilangkan bekas-bekas kesalahannya; (2) memberi sesuatu kepada orang lain yang tidak memberi sesuatu kepadanya; (3) menghubungkan silaturahmi dengan orang yang memutuskannya”
“Jangan terlalu merisaukan kezaliman orang yang melakukannya terhadapmu; sebab ia telah mendatangkan kerugian bagi dirinya sendiri dan keuntungan bagimu. Maka tidaklah selayaknya engkau membalas orang yang menggembirakanmu dengan menyusahkannya”
“Bismillahi wadloitu janbii Allahumagfirlii dzunubii wa akhsi’ syaithonii wafulka rohanii waj alnii finnadiyal a’la..(Dengan nama Allah kubaringkan tubuhku. Ya Allah, ampunilah dosaku, usirlah setan penggangguku, lepaskanlah diriku dari perbuatan buruk yang tak kau ridhoi, dan tempatkanlah aku (kelak) berada diantara nabi al A’la - Shahihul Jami)”
“Sadarilah bahwa hidup ini hanya sebentar, namun dari yang sebentar inilah kehidupan berikutnya akan ditentukan”
“Membahagiakan org lain sama artinya dg membahagiakan diri kita sendri, agar dapat membahagiakan orang lain, isilah tangannya dengan pekerjaan, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan laparnya dengan makanan”
“Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara’, sedang orang yang tidak wara’ itu berarti hatinya mati ..(Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)”
“Hiduplah seperti pohon yang berbuah lebat, hidup di tepi jalan dan ketika dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah” (Abu Bakar Shidiq)”
“Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan”
“Barang siapa yang mengerti kalau ucapan dari mulutnya merupakan bagian dari amal, maka Dia akan sedikit bicaranya (Mujani-Tumijajar, Tulang bawang, Lampung)”
“Tanda-tanda orang yang bijaksana itu adah : 1. Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. 2. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa). 3. Segala perkara dihadapinya dengan sabar dan tabah. 4. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. ( Sayidina Utshman bin Affan)”
“Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat, dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari (Khalifah Ali bin Abi Thalib ra)”
“Jika kau akan mencari seseorang utk mendampingi hidupmu, Jgnlah tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras apat menyesatkan.Jangan pula tertarik kepada kekayaannya,karena kekayaan dapat musnah.Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-h…ari yang gelap menjadi indah & cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu”
“Ambillah waktu utk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu ntk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu utk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu utk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu utk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang… diberikan Tuhan. Ambillah waktu utk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.”
“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, sebab prasangka buruk adalah ucapan yang paling bohong.(Muttafaq Alaihi)”
“Jika tidak ada lima sifat tercela ini, niscaya manusia seluruhnya akan menjadi shalih. Kelima sifat tercela tersebut adalah: pertama, merasa senang dengan kebodohan; kedua, rakus terhadap harta dan kemewahan dunia; ketiga, bakhil dengan kelebihan harta yang dimiliki; keempat, riya dalam setiap amal yang dilakukan; dan kelima, senantiasa membanggakan pendapat sendiri.” (Ali bin Abi Thalib ra)”
ternyata sifat kita dgn Rasulullah beda SEDIKIT.Rasulullah sedikit tidur, sementara kita sedikit2 tidur. Rasulullah sedikit makan, kita sedikit2 makan. Rasulullah sedikit marah, kita sedikit2 marah. Rasulullah sedikit2 beramal,klo kita sedikit amalnya. Rasulullah sedikit2 berkorban u/ Islam kita sedikit pengorbanannya. kapan kita bisa mengejar perbedaan yang Hanya SEDIKIT itu?
Tentang Cinta
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan dalam hidup ini, selain menimbulkan senyum diwajah orang lain, terutama pada wajah orang yang kita cintai.
“Pesan dari Nenek; “Satu-satunya cara agar kita selalu dicintai oleh pasangan kita adalah buatlah ia tersenyum selama mungkin”
pesan nenek: “Jika kamu ingin menjadi coklat, jadilah yang paling manis diantara coklat lainnya, jika kamu ingin menjadi bunga, jadilah yang paling harum diantara bunga disekitarnya, dan ketika kita mencintai seseorang maka jadilah yang terbaik untuknya”
‘Bila engkau seorang wanita, jadilah seorang wanita yang seperti bunga mawar tumbuh di puncak tebing,enak dipandang tetapi sulit untuk digapai”
“Ketika hujan turun ke bumi, ada nikmat yang tak tertandingi, mengikuti, menyebar dan mengairi ladang-ladang jiwa yang kekeringan dalam tanaman cinta”
Suatu hari CINTA bertanya pada PERSAHABATAN, “Untuk apa kamu ada jika aku sudah ada ?”..PERSAHABATAN menjawab, “UntuK meletakan senyum saat CINTA menciptakan air mata”
“jika aku diberi 2 pilihan untuk menetukan antara kamu dan hidupku,maka aku akan memilih hidupku dari pada kamu. Karna hidupku hanya untuk mencintaimu, menyayangimu dan membahagiakanmu selamanya”
“banyak orang berkata bahwa cinta hadir untuk memberikan sebuah kebahagiaan walau kadang menghadirkan kesedihan dan kesepian”
“jangan pernah meminta orang lain untuk mencintai anda, tetapi mulailah membagikan rasa kasih sayang anda untuk orang lain setulus tulusnya”
“Yang terbaik yang kita miliki yang seharusnya selalu kita berikan kepada orang lain adalah senyuman, ciuman dan cinta”
“Wanita membutuhkn perhatian, pria membutuhkan kepercayaan. Wanita membutuhkan pengertian, pria membutuhkan penerimaan. Wanita membutuhkan rasa hormat, pria membutuhkan penghargaan. Wanita membutuhkan kesetiaan, pria membutuhkan kekaguman. Wanita membutuhkan penegasan, pria membutuhkan persetujuan. Wanita membutuhkan jaminan, pria membutuhkan dorongan, antara keduanya ada keterikatan yg saling membutuhkan”
“Setitik kasih membuat kita saling menyayangi, seucap kata membuat kita saling mengasihi, sekecil luka akan membuat kita kecewa, tetapi sebuah keakraban akan selamanya bermakna”
“Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras apat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya,karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti yang dimaksud”
“CINTA,..dengan sayapnya akan membawamu terbang ke puncak awan yang paling tinggi, dan dengan cinta pula engkau akan ditenggelamkan ke dasar laut yang paling dalam”
“Dalam sebuah kamus pasti ada kata, dalam kata ada makna, dalam makna ada rasa cinta, dalam cinta ada hati yang menggelora, dan didalam hatiku hanya ada namamu”
“Cinta ibarat menggenggam setangkai bunga mawar, semakin kuat kita menggenggamnya maka semakin terasa sakit tusukan duri dalam tangkainya, tetapi semakin lemah kita menggenggamnya, maka semakin mudah angin menerbangkannya”
“Cinta tak butuh harta, kasih juga tak butuh tahta, tetapi cinta dan kasih hanya butuh kesetiaan dan kesabaran yang hakiki”
“Cinta seperti ubur-ubur, terlihat indah dipandang mata, namun ketika kau sentuh kau akan merasakan sakit akibat sengatannya”
“Ingatlah, cinta yang paling indah adalah cinta yang memiliki fondasi kasih sang pencipta, karena CINTA berasal dariNya, dan Cinta yang paling utama adalah cinta kepada sang pemilik Cinta”
Cuman status FB biasa
tanpa terasa selimut malamku telah tersingkap
seakan membuka tabir yang lama terlelap.
dalam balutan gelap yang semakin senyap
aku masih disini terpaku waktu,
terbelenggu dg dosa-dosaku……Sahabat,
aku ingin berlari jauh menembus sepi,
menari dalam alunan musik Ilahi, dan terlepas oleh nafsu duniawi.
Sahabat, ku harap wajah cantikmu bisa menerangi malam ini yang begitu kelam.
Pesan dari Nenek,”Hidup ini indah Nak, jika kita tahu bagaimana caranya untuk hidup
Pagi tadi saat kubuka jendela kamarku, ku lihat seorang Peri Cantik menatapku sambil tersenyum manis ke arahku, kemudian ia bertanya, “APA PERMINTAANMU HARI INI, NAK?..,aku jawab, “JAGALAH ORANG-ORANG YANG AKU SAYANGI TERUTAMA ORANG YANG MEMBACA STATUSKU INI
Jika malam yang gelap itu datang maka pastilah selalu diikuti pagi yang terang dan menyejukan.
Disebuah warung 2 org anak sedang maen tebak2an. Anak1: “kenapa semut sama gajah ga pernah bisa akur?” , Anak2: “Terang saja itu karena keduanya ga bisa berpelukan”
Senyum pada orang tua tandanya sayang, Senyum pada anak2 itu tandanya kasih, kalo senyum pada kekasih tanda cinta, nah kalo senyum-senyum sendiri baca status fb orang tandanya apa?
Sewaktu pagi saya tak bisa makan karena mikirin kamu. Sewaktu siang aku ngga bisa makan karena ingat kamu. Dan malamnya aku ngga bisa tidur, ternyata itu karena aku………LAPAAAAAAAAAAR!
Cintailah sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri, tapi jangan mencintai pacar sesamamu seperti kamu mencintai pacar kamu sendiri
Seorang musisi harus selalu bermain musik, seorang seniman harus terus melukis, begitu juga dengan seorang penyair harus selalu menciptakan syair2 indahnya, nah seperti halnya mereka seorang facebooker sejati harus selalu meng-update status nya.
bila memang air matamu dapat mencairkan hatimu yang membeku dan bila memang tetesan air matamu bisa mengurangi kepedihan di rongga dadamu,..menangislah menangislah di pangkuanku

JANGAN BERSEDIH



Jangan bersedih, karena Anda telah melalui kesedihan itu kemarin dan ia tidak memberi manfaat apapun. Ketika anak Anda gagal dalam ujian dan Anda bersedih karenanya, apakah kemudian anak Anda lulus karena kesedihan itu? Saat bapak Anda meninggal dan Anda bersedih, apakah ia akan hidup kembali? Manakala Anda merugi dalam suatu bisnis dan kemudian Anda bersedih, apakah kemudian kerugian itu berubah menjadi keuntungan?

Jangan bersedih, sebab bila Anda bersedih gara-gara satu musibah maka musibah yang satu itu akan menjadi berlipat ganda. Ketika Anda bersedih karena kemiskinan atau kesengsaraan yang Anda alami, bukankah kesedihan itu hanya menambah kesusahan Anda saja? Saat Anda bersedih karena cercaan musuhmusuh Anda, pastilah kesedihan itu hanya akan menguntungkan dan menambah semangat mereka untuk menyerang Anda. Atau, ketika Anda mencemaskan terjadinya sesuatu yang tidak Anda sukai, ia akan mudah terjadi pada Anda.

Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat rumah yang luas, isteri yang cantik, harta yang berlimpah, kedudukan yang tinggi, dan anak-anak yang cerdas tidak ada gunanya sedikit pun.

Jangan bersedih, sebab kesedihan hanya akan membuat air yang segar terasa pahit, dan sekuntum bunga mawar yang indah tampak seperti sebongkok labu, taman yang rimbun tampak seperti gurun pasir yang gersang, dan kehidupan dunia menjadi penjara yang pengap.

Jangan bersedih, karena rasa sakit dapat sirna, cobaan akan pergi, dosa akan terampuni, hutang akan terbayar, narapidana akan dibebaskan, orang yang hilang akan kembali, orang yang melakukan kemaksiatan akan bertaubat, dan orang yang fakir akan menjadi kaya.

Jangan bersedih karena Anda masih memiliki Agama yang Anda yakini, rumah yang Anda diami, nasi yang Anda makan, air yang Anda minum, pakaian yang Anda pakai, dan isteri tempat Anda berbagi rasa. Mengapa harus bersedih?

Jangan bersedih, karena rasa sedih datangnya dari setan. Kesedihan adalah rasa putus asa yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan, depresi yang harus dihadapi, dan kegagalan yang menyakitkan.

Jangan bersedih, sebab usia Anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan hati Anda. Oleh sebab itu; jangan habiskan usia Anda dalam kesedihan, jangan boroskan malam-malam Anda dalam kecemasan, jangan berikan menit-menit Anda untuk kegundahan, dan jangan berlebihan dalam menyia-nyiakan hidup, sebab Allah tidak suka orang-orang yang berlebihan.

Jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke dalam pesimisme.

Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan penebar keraguan dan kebingungan.

Jangan bersedih, karena ada al-Qur�an, ada do�a, ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik, dan ada amalan yang memberikan manfaat.

Jangan bersedih, dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah.. bertasbihlah.. bacalah.. menulislah.. bekerjalah.. terimalah tamu.. dan merenunglah..


Senin, 23 Mei 2011

leukemia

Pengertian Kanker sel darah putih ( leukemia )
Kanker sel darah putih adalah kanker yang terjadi pada sel darah putih ( leukosit ). Kanker sel darah putih disebut juga leukemia. Sel darah putih ( leukosit ) atau leukemia adalah salah satu jenis sel darah yang bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dari serangan infeksi jamur, virus, parasit dan bakteri. Namun pada penderita kanker sel darah putih, sumsum tulang menghasilkan sejumlah besar sel darah putih yang abnormal yang tidak berfungsi dengan baik.

Penyebab kanker sel darah putih
Para ilmuwan dan dokter masih belum menemukan penyebab pasti dari kanker sel darah putih, diduga penyebab kanker sel darah putih adalah kombinasi faktor lingkungan dan genetik.
Faktor resiko kanker sel darah putih
Berikut faktor – faktor yang meningkatkan resiko menderita kanker sel darah putih yaitu :
  1. Mendapat pengobatan kanker sebelumnya. Orang yang telah mendapat pengobatan kemoterapi dan radio terapi untuk pengobatan kanker tertentu sangat beresiko menderita kanker sel darah putih.
  2. Penyakit keturunan. Genetik yang abnormal memainkan peranan yang penting dalam perkembangan kanker sel darah putih. Penyakit keturunan tertentu seperti down syndrome meningkatkan resiko kanker sel darah putih.
  3. Kelainan darah tertentu. Orang yang menderita kelainan darah tertentu seperti myelodysplastic syndromes, mungkin meningkatkan resiko kanker sel darah putih.
  4. Terkena paparan radiasi tingkat tinggi. Orang yang terkena radiasi tingkat tinggi seperti kecelakaan reaktor nuklir dapat meningkatkan resiko terkena kanker sel darah putih.
  5. Terkena paparan bahan kimia tertentu. Paparan bahan kimia tertentu seperti benzene sangat beresiko menderita kanker sel darah putih
  6. Merokok. Merokok sangat beresiko menderita acute myelogenous kanker sel darah putih (AML).
  7. Riwayat menderita kanker sel darah putih dalam keluarga. Jika salah satu anggota keluarga menderita kanker sel darah putih, maka anggota keluarga yang lain beresiko menderita kanker sel darah putih.
Jenis dan tipe kanker sel darah putih
Jenis pertama dari klasifikasi kanker sel darah putih adalah dengan seberapa cepat kanker sel darah putih berlangsung, yaitu kanker sel darah putih akut dan kanker sel darah putih kronis :
  1. kanker sel darah putih akut ( leukemia akut ). Pada kanker sel darah putih akut, sel-sel darah abnormal yang belum matang berkembang biak dengan cepat sehingga jumlahnya sangat banyak. Jumlah sel darah abnormal yang banyak dan tidak bisa berfungsi dengan baik dan bersifat agresif menyebabkan efek buruk bagi penderita.
  2. kanker sel darah putih kronis (leukemia kronis ). Perkembangan kanker sel darah putih kronis bersifat lambat bahkan berlangsung bertahun – tahun tanpa gejala. Sel – sel darah putih abnormal berkembang dengan lambat dan awalnya berkembang berfungsi normal untuk jangka waktu tertentu
Jenis-jenis utama kanker sel darah putih adalah :
  1. Acute lymphocytic leukemia (ALL). Ini adalah tipe jenis kanker sel darah putih yang banyak terjadi pada anak –anak namun dapat terjadi juga pada orang dewasa.
  2. Acute myelogenous leukemia (AML). AML adalah jenis yang paling umum terjadi pada anak – anak maupun orang dewasa.
  3. Chronic lymphocytic leukemia (CLL). CLL adalah kanker sel darah putih yang paling umum terjadi pada orang dewasa dan penderita umumnya merasa sehat walaupun tanpa pengobatan. CLL jarang terjadi pada anak – anak.
  4. Chronic myelogenous leukemia (CML). kanker sel darah putih jenis ini terutama mempengaruhi orang dewasa . Seseorang dengan CML mungkin memiliki sedikit atau tidak ada gejala selama berbulan-bulan atau tahun sebelum memasuki fase di mana sel-sel kanker sel darah putih tumbuh lebih cepat.
Gejala dan tanda kanker sel darah putih
Gejala dan tanda kanker sel darah putih, tergantung pada jenis kanker sel darah putih. Tanda-tanda dan gejala kanker sel darah putih meliputi :
  1. Demam atau merasa menggigil
  2. Kelelahan dan kelemahan terus menerus
  3. Sering mengalami infeksi
  4. Kehilangan berat badan tanpa latihan atau olahraga
  5. kelenjar getah bening yang membengkak, hati atau limpa membesar
  6. Mudah terjadi perdarahan atau memar
  7. Bintik-bintik kecil merah di kulit ( petechiae )
  8. berkeringat berlebihan, terutama pada malam hari
  9. rasa sakit atau nyeri tulang
Diagnosa kanker sel darah putih
Untuk mendignosa kanker sel darah putih diperlukan beberapa tes yaitu :
  1. Pemeriksaan Fisik. Dokter mencari tanda-tanda fisik kanker sel darah putih seperti kulit pucat karena anemia dan pembengkakan kelenjar getah bening, hati dan limpa .
  2. Pemeriksaan darah. Dengan melihat contoh darah, dokter akan menentukan tingkat abnormal dari sel darah putih atau limfosit.
  3. Pemeriksaan sumsum tulang (biopsi). Dokter akan merekomendasikan untuk mengambil sampel sumsum tulang dari tulang pinggul. Sampel dikirim ke laboratorium untuk mencari sel-sel kanker sel darah putih.
Terapi dan obat obatan kanker sel darah putih
Pengobatan kanker sel darah putih tergantung dari berbagai macam faktor. Pengobatan kanker sel darah putih berdasarkan umur dan kondisi kesehatan secara keseluruhan serta jenis kanker sel darah putih. Terapi dan obat – obatan kanker sel darah putih termasuk :
  1. Kemoterapy. Kemoterapy merupakan pengobatan utama untuk kanker sel darah putih. Kemoterapi menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel – sel kanker sel darah putih. Obat kemoterapy dapat tunggal atau kombinasi.
  2. Terapi biology. Terapi biologi membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel – sel kanker sel darah putih.
  3. Radio terapy. Radio terapi menggunakan sinar X atau energy tingkat tinggi untuk sel – sel kanker sel darah putih dan menghambat pertumbuhan sel – se kanker sel darah putih.
  4. Transplantasi sel induk. Prosedur ini menggunakan prinsip mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat.
Obat tradisional – herbal kanker sel darah putih
Obat tradisional atau herbal untuk kanker sel darah putih adalah keladi tikus, mahkota dewa, temu putih, jus kulit manggis dan jus mengkudu. Kelima jenis herbal tersebut merupakan herbal asli indonesia yang sangat terkenal dalam membasmi segala jenis kanker termasuk kanker sel darah putih. Kelima jenis herbal tersebut dalam pemakaiannya dapat dikombinasikan maupun tunggal.

Tentang Takdir


Taqdir Allah adalah ketentuan yang telah Allah tetapkan. Bahkan jauh sebelum semua makhluq diciptakan, Allah telah menuliskan semua taqdir makhluqnya dari permulaan masa hingga hari akhir.
Namun harus kita pahami bahwa taqdir itu tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah. Jadi kita tidak bisa mengatakan –misalnya- bahwa saya ini tidak bisa jadi kaya karena taqdir Allah. Sebab dari mana kita tahu bahwa di masa yang akan datang itu kita tetap miskin? Jadi bagi manusia dan semua makhluq yagn namanya taqdir Allah itu adalah hal ghaib dan misteri. Karena itu haram hukumnya seseorang berpangku tangan tidak berusaha dengan alasan sudah taqdir. Padahal Allah sendiri sebagai Penulis Taqdir telah memerintahkan kita untuk berusaha dan bekerja serta berikhtiar. Karena itu menyalahkan taqdir adalah dosa karena melawan perintah Allah.
Jauh hari sebelum kita, orang-orangdahulu pun pernah berselisih paham tentang takdir ini menjadi dua kubu yang ekstrem. Yang pertama yang menyerahkan semua pada taqdir, tidak mau bekerja dan berusaha. Yang kedua yang tidak percaya pada taqdir dan berpendirian bahwa manusia 100% menentukan apa yang akan terjadi. Bagi Ahlussunnah wal jamaah, posisi yang benar adalah diantara keduanya, yaitu tidak menafikan taqdir tetapi tetap berusaha.
Orang yang bunuh diri tidak keluar dari taqdir Allah, karena kita baru tahu apakah suatu kejadian itu merupakan taqdir dari Allah atau bukan setelah kejadian itu berlangsung. Jadi bagaimana kita tahu bahwa orang bunuh diri itu takdirnya bukan seperti itu ? Apakah kita bisa tahu taqdir dari Allah sebelumnya sehingga bisa mengatakan bahwa taqdirnya tidak mati bunuh diri, tapi mati di tempat lain.
Sehingga `jatah` manusia bukanlah untuk mempertanyakana apakah suatu kejadian itu sudah sesuai dengan taqdir Allah atau tidak. Tetapi jatah kita hanyalah berusaha untuk mendapatkan kebaikan, kesehatan, keselamanat, keamanan dan semua yang baik-baik. Usaha itu sendiri merupakan perintah Allah.
Dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW bersbda,”Tidak ada seorang pun dari kamu melainkan telah dicatat / ditentukan tempat kembalinya, ke surga atau ke neraka”. Para shahabat bertanya,”Kalau begitu sebaiknya kita meninggalkan ibadah dan amal lalu bertawakal saja ?”. Rasulullah SAW bersabda,”Beramallah, karena semua orang dimudahkan oleh Allah sesuai dengan penciptaannya”. (HR. Bukhari, Muslim)
Konsep taqdir.
Taqdir itu memiliki empat tingkatan yang semuanya wajib diimani.
a. Al-`Ilmu, bahwa seseorang harus meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu baik secara global maupun teperinci. Dia mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Karena segala sesuatu diketahui oleh Allah, baik yang detail maupun jelas atas setiap gerak-gerik makhluknya.
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya , dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata "(QS. Al-an`am 59)
b. Al-Kitabah
Bahwa Allah mencatat semua itu dalam lauhil mahfuz, sebagaimana firman-Nya :
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab . Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.(QS. Al-Hajj : 70)
c. Al-Masyiah (kehendak)
Kehendak Allah ini bersifat umum. Bahwa tidak ada sesuatu pun di langit maupun di bumi melainkan terjadi dengan iradat / masyiah (kehendak / keinginan) Allah SWT. Maka tidak ada dalam kekuasaannya yang tidak diinginkannya selamanya. Baik yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Zat Allah atau yang dilakukan oleh makhluq-Nya.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. (QS. Yasin : 82)
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada diantara mereka yang beriman dan ada di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.(QS. Al-Baqarah : 253)
d. Al-Khalqu
Bahwa tidak sesuatu pun di langit dan di bumi melainkan Allah sebagai penciptanya, pemiliknya, pengaturnya dan menguasainya.
Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab dengan kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya.(QS. Az-Zumar : 2)
Wallahu a‘lam bis-shawab.

Kamis, 19 Mei 2011

Duet Teh & Madu, Cara Ampuh Bunuh Bakteri





 Tak banyak yang menyadari tradisi minum teh yang biasa dilakukan orang Inggris jaman dulu memiliki efek baik bagi kesehatan.

Riset terbaru yang dirilis awal Maret memberikan solusi bahwa mencampur teh hijau dan madu terbukti efektif menurunkan bakteri penyebab penyakit (patogen) dalam daging yang kita konsumsi.

"Hasil riset yang kami lakukan menunjukkan campuran teh melati dan madu atau teh hijau dan madu memiliki aktifitas mikrobial yang tinggi," jelas pemimpin riset Daniel Fung, profesor dari Kansas State University.

Studi dilakukan pada medium cair dengan menggunakan ekstrak teh dan madu yang terbukti bisa mengurangi bakteri Listeria monocytogenes dan E. coli O157:H7. Listeria adalah bakteri berbahaya yang ditemukan pada susu mentah, es krim, keju lunak, dan daging ikan mentah/asap. Pada medium cair, komponen jadi mudah berinteraksi dengan organisme.

Peneliti juga meneliti makanan padat, yang termasuk jenis medium yang sulit untuk mencari reaksi komponen-komponen yang menghalangi perkembangan bakteri patogen.

Dalam riset tersebut, peneliti menggunakan irisan tipis daging dada kalkun, yang diberi campuran teh melati dan madu kental, hasilnya tingkat bakteri Listeria monocytogenes turun 10 sampai 20 persen, presentase yang sama juga ditemukan saat campuran teh dan madu digunakan pada hot dog. Kadar pengurangan tertinggi ditemukan pada hot dog yang mengandung sodium lactate, potassium lactate dan sodium diacetate.

"Dalam hot dog jenis itu campuran teh dan madu bisa menekan pertumbuhan patogen, dibanding hot dog yang tak mengandung komponen tersebut," papar Fung yang menambahkan bahwa hot dog masih mengalami pengurangan patogen setelah 14 hari masa pecobaan.

Demi alasan kesehatan Fung menganjurkan teh sebagai minuman yang wajib dikonsumsi setiap hari, terlebih bagi mereka yang menyukai makan daging dan sayuran mentah untuk selau menyertakan paduan teh dan madu saat mengolah makanan yang akan disantap mentah.

"Biasakanlah untuk menggunakan teh dan madu saat mencuci daging mentah untuk membuang komponen asing yang berbahaya bagi kesehatan. Dan akan lebih baik jika Anda menggunakan bahan alami daripada menggunakan asam laktat," tambah Fung, seperti dilansir dari Newswise, Jumat (02/07).
 (Idionline/Net)

Rabu, 18 Mei 2011

: Laa Taghdob! (Jangan Marah)!

Laa Taghdob wa lakal jannah( janganlah kamu marah maka bagimu surga.) Hadits itulah yang dijadikan senjata anakku ketika aku atau suamiku memarahinya.

Just want to share …semoga bermanfaat

Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, Punya Niat Untuk Nikah
Sebarkan kepada orang2 yang kalian kenal....... .mudah2an bermanfaat.

Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan
berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "Saya tidak pernah bertengkar
dengan isteri saya !" Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri,
atau
ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat
bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat saat tidak
bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja
dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi.

Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah,
betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap
mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan
desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah
dicerna
ketimbang basa basi tanpa emosi.
Tulisan ini murni non politik, jadi tolong jangan tergesa-gesa membacanya.

Bacalah dengan sabar, lalu renungi dengan baik, setelah itu...terapkan
dalam keseharian kita.......setuju friend's???

.....Suatu ketika seseorang berbincang dengan orang yang akan menjadi
teman hidupnya,
dan salah satunya bertanya; apakah ia bersedia berbagi masa depan
dengannya,
dan jawabannya tepat seperti yang diharap.
Mereka mulai membicarakan : seperti apa suasana rumah tangga ke depan.
Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala
mereka bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang
mematangkannya, tibalah mereka pada sebuah Memorandum of Understanding,
bahwa kalaupun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah

Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal
nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah
pantang
berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia
marah dan saya mau menyela, segera ia berkata "STOP" ini giliran
saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya
berkata dalam hati : "kamu makin cantik kalau marah,makin energik ..."
Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi
jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... "duh
kekasih .. bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka
dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."

Demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot
muka", saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang
tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar
kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri
saya :)

Maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah.
pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada
sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah :)

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat
masa (maksudnya masa lalu kita)

Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab
masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah.
Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan
terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu
menjaga
harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang
yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang
pertengkaran
dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah
sedemikian mahal dibangunnya.

Kalau saya terlambat pulang dan ia marah,maka kemarahan atas
keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah "ungkapan rindu
yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya,
minggu
lalu,awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk
jatuh.>

Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula),
sepedas apapun saya marah,maka itu adalah "harapan ingin disayangi
lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan
tiga
hari lewat,plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya", maka saya
telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di
masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya.

Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah ... OK, marahlah tapi
untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun
milik hari ini .....

3. Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga

Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan
ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian
juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak
menanggung kesalahan fihak lain (QS..53:38-40) .

Saya tidak akan terpantik marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi
kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak
saya
menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini
selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal
cinta yang panas ini".

Kata ayah saya : "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak".
Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma'afnya dari
pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..". Dunia sudah
diambang pertempuran, tidak usyah ditambah tambah dengan memusuhi
mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak-anak

Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian.
Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka
harus menonton komedi liar rumah kita.. Anak yang melihat orang tua nya
bertengkar, bingung harus memihak siapa.
Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu ' kan bapak saya.
Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar :

* Ibu : "Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu
datang main suruh begitu, emang saya ini babu ?!!!"
* Bapak : "Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan
aku harus mencari lebih banyak untuk itu,
saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!
* Anak : "...... Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya
ini apa ?"

Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran !" ketika anak datang,
lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan.
Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia
mendengar kata bahasa hati kita ???

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat

Pada setiap tahiyyat dalam shalat kita berkata : "Assalaa-mu 'alaynaa wa
'alaa'ibaadilahissh oliihiin" Ya Allah damai atas kami, demikian juga
atas hamba hambamu yg sholeh ....

Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap
isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai Nya, padahal
nyawamu ditangan Nya..

OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti
lho itu janji dengan Ilahi .... Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat
waktu dzuhur, Atau
maghrib sebatas isya ... Atau habis isya sebatas....? ?? Nnngg .. Ah
kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak
bertengkar ... :)

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan

Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah
"proses belajar untuk mencintai lebih intens" Ternyata ada yang masih
setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Ini saja, semoga bermanfa'at,
"Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia
dibatasi".
*Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar
tapi bodoh*

Fitrah Manusia adalah Tauhid

Allah menciptakan seluruh makhluq adalah hanya untuk beribadah kepadaNya. Allah sediakan bagi mereka segala hal yang mendukungnya diantaranya ialah rizki. Allah berfirman: Melainkan supaya mereka menyembahKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh (Adz-Dzariyat: 56-58)
Jiwa manusia dengan fitrahnya, jika dibiarkan (tanpa ada pengaruh dari luar) akan tumbuh mengakui Allah, uluhiyahNya, mencintaiNya, menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun. Oleh karena itu tauhid terpusatkan pada fitrah, sedangkan syirik adalah hal baru dan pendatang dalam fitrah tersebut. Allah berfirman: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (Ar-Rum: 30)
Dari Abu Hurairah beliau berkata, Nabi bersabda:
“Tidak ada seorangpun anak manusia melainkan dilahirkan berdasarkan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang berperan menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi” (Muttafaq ‘Alaih)
Awal Mula Penyelewengan Aqidah dalam Sejarah Manusia
Penyelewengan aqidah mulai terjadi pertama kali ialah pada kaum Nuh. Beliau merupakan rasul yang pertama. Dalam kaitan ini, Allah berfirman: Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya] (An-Nisa’: 163)
Ibnu Abas berkomentar: Jarak waktu antara nabi Adam dengan nabi Nuh adalah sepuluh abad, semua manusia pada waktu itu masih dalam keadaan bertauhid.
Sedangkan penyebab munculnya syirik pada mulanya ialah berlebih-lebihan dalam menilai orang-orang shalih dan mengangkat kedudukan makhluk setara dengan Khalik. Dalam kitab Bukhari Muslim, disebutkan dari Ibnu Abas, -beliau berkata mengenai ayat- [Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian dan jangan pula meninggalkan (penyembahan) Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr] (Nuh: 23) Ini adalah nama-nama orang-orang shalih dari kaum nabi Nuh. Ketika mereka meninggal, setan membisiki kaumnya agar membangun di tempat duduk-duduk mereka beberapa patung dan memberi nama dengan nama-nama mereka. Maka mereka lakukan dan tidak menyembahnya hingga generasi mereka semua habis dan mulai dilupakan, maka mulai disembah. Oleh karena itu Allah melarang ghuluw (berlebih-lebihan dalam suatu perkara) dengan firmanNya: [Wahai ahli kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian] (An-Nisa: 71). Semua itu disebabkan karena bercampur aduknya antara perkara haq dan batil. Hal ini tidak akan terwujud kecuali dengan adanya dua perkara, yaitu:

1. Mencintai orang-orang shalih, untuk itu mereka ciptakan patung mereka sebagai ungkapan kecintaan dan kesukaan untuk melihat wajah-wajah mereka.
2. Bahwasanya ahli ilmu dan agama menginginkan –dengan hal ini- kebaikan, yaitu dapat menjadikannya lebih bersemangat dalam beribadah tetapi keinginan ini menjadi berubah setelah mereka tidak ada.
Maka kita bisa menyimpulkan, bahwasanya orang yang ingin memperkokoh agamanya dengan perbuatan bid’ah, maka sesungguhnya bahaya dan efek negatifnya lebih banyak daripada manfaat dan efek positivnya. Seperti ini pulalah orang yang berlebih-lebihan terhadap diri Nabi, hingga memperingati hari kelahirannya. Mereka –dengan bid’ah ini- sebenarnya menginginkan kebaikan, akan tetapi dampak negativnya lebih besar daripada faedahnya.
Mengenai hal ini, Nabi telah bersabda:

“Janganlah kalian berlebih-lebihan mengenai diriku seperti orang-orang nasrani berlebih-lebihan dalam diri Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka katakanlah –mengenai diriku- hamba Allah dan utusanNya” (HR. Bukhari)

“Hindarilah ghuluw, karena sesungguhnya yang menghancurkan orang-orang sebelum kalian adalah sikap ghuluw” (Muttafaq ‘Alaih)
Orang-orang Arab setelah itu adalah menganut agama Ibrahim (tauhid) hingga datanglah Amru bin Luhayy Al-Khuzai. Maka dia rubah agama Ibrahim dan mendatangkan berhala-berhala ke tanah Arab, utamanya ke tanah Hejaz. Lalu berhala-berhala tersebut disembah selain Allah dan menyebarlah syirik secara luas di negeri yang suci ini dan sekitarnya sampai Allah mengutus Nabi kita Muhammad. Beliau mengajak manusia kembali ke tauhid yaitu mengikuti agama Ibrahim dan berjihad di jalan Allah dengan sungguh-sungguh hingga kembali tersebar agama tauhid agama Ibrahim dan hancur berantakan aneka ragam berhala yang ada serta Allah sempurnakan agama dan nikmatNya untuk seluruh manusia.
Hal tersebut berlangsung sesuai dengan jalan Rasul pada abad yang terbaik dari permulaan umat Islam hingga tersebar luasnya kebodohan pada abad-abad belakangan ini dan masuknya agama-agama yang lain. Maka kembalilah syirik tersebar luas di kalangan umat manusia karena para pengajak ke arah yang sesat, adanya bangunan di atas kuburan dengan dalih memuliakan wali atau orang shalih dan pengakuan rasa cinta mereka hingga mereka bangun di atas kuburannya beberapa makam (bangunan) serta menjadikan patung yang lama-kelamaan disembah selain Allah dengan berbagai macam amal taqarrub seperti doa, minta pertolongan, berkurban dan bernadzar untuk mendatangi makam mereka.
Mereka menyebut syirik ini sebagai alat tawassul kepada orang-orang shalih dan sebagai bukti rasa cintanya terhadap mereka bukan menyembahnya seperti perkiraan kebanyakan mereka. Mereka lupa bahwa hal ini adalah seperti yang pernah diucapkan kaum musyrikin tempo dulu.
Sumber : khilafah.or.id

Selasa, 17 Mei 2011

Perbaikan Diri

`Apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain` (QS. Al-Insyirah(94): 7)

Sebagian ahli tafsir menafsirkan ayat ini sebagai berikut, `Apabila kamu (Nabi Muhammad SAW) telah selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah SWT.; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat; dan ada lagi yang mengatakan, apabila telah selesai dari mengerjakan salat, maka berdoalah.

Setiap orang selalu memiliki momentum yang istimewa dalam menjalani hidup ini. Malahan dalam lingkup keimanan pun momentum yang istimewa itu adalah saat-saat pindahnya seseorang dari kondisi Jahiliyah yang gelap gulita ke kondisi Islam yang terang benderang. Maka, momentum yang paling berharga bagi seorang muslim adalah tatkala ia mampu melakukan perubahan dan perbaikan yang sangat mempengaruhi dirinya.

`Lihatlah dari dunia ini apa yang baik untuk jiwamu, lalu ambillah. Meskipun orang disekitarmu menganggapnya jelek. Dan lihatlah dari dunia ini apa yang buruk bagi jiwamu lalu tinggalkanlah. Kendatipun orang-orang disekitarmu menganggapnya baik` (Salamah bin Dinar)

Coba kita lihat perubahan yang dilakukan oleh Umar bin Khaththab ra. Bagaimana Umar bin Khaththab dalam melakukan perubahan pada dirinya, yang mana dimasa Jahiliyah adalah orang yang berwatak keras dan tegas. Begitu pun saat ia menjadi seorang muslim, watak keras dan tegas itu tetap ada meski dalam bentuk yang berbeda. Umar dikenal sebagai sahabat yang sangat keras dan membenci kekufuran. Itu sebabnya ia dikenal dengan julukan al-Faruq yang artinya pembeda antara yang haq dan yang batil.

Dan coba kita lihat bagaimana perubahan yang dilakukan Abu Bakar ra. Abu Bakar ra. dimasa Jahiliyah adalah orang yang lemah lembut, begitu pun dikala telah masuk Islam. Abu Bakar tetap memiliki karakter lemah lembut itu. Kelemah lembutan Abu Bakar, sangat di ikat oleh prinsip dan ajaran Islam. Ketika ia menjadi khalifah, Abu Bakar menginstruksikan pasukan Islam untuk berperang melawan orang yang menolak membayar zakat. Disini sangat nampak, bahwa sifat lemah lembut Abu Bakar tidak berarti lembek terhadap hal-hal yang memerlukan ketegasan.

Bagaimana dengan diri kita? Seberapa besar perubahan yang kita lakukan dalam hidup ini. `Demi Allah, harimu sekarang adalah hari dimana harus terkumpul bekal untuk akhiratmu; baik ke surga atau ke neraka. Jika engkau menuju jalan Allah, niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan dan keberuntungan besar dalam waktu yang singkat, dan tidak abadi ini. Tapi jika engkau dahulukan syahwat, kesenangan dan main-main, niscaya engkau akan mendapatkan kepahitan yang besar dan abadi. Dimana rasa sakit dan payahnya lebih besar daripada rasa sakit dan kepayahan karena bersabar untuk tidak melanggar apa yang diharamkan Allah.` (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)

Sangat jelas Ibnul Qayyim menjelaskan, bahwa sekaranglah saatnya untuk mengumpulkan bekal untuk akhirat, sebab kalau tidak sekarang, kapan lagi. Seperti halnya perubahan yang harus kita lakukan dalam diri kita sendiri. Setiap saat perubahan itu harus kita lakukan, sehingga kualitas diri kita terus meningkat dan terjaga. Sebab, seperti yang kita tahu bahwa kita (manusia) selalu saja melakukan kesalahan, secara disadari atau tidak. Maka, alangkah baiknya kalau diri kita memperhatikan hadits ini

`Sesungguhnya manusia itu banyak salahnya. Dan sesungguhnya sebaik-baik orang yang banyak salahnya adalah orang yang banyak bertaubat` (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu kalau kita menyadari kelemahan diri kita yang selalu berbuat salah (dosa), Maka, kita harus gigih dalam mengubah diri sendiri supaya manfaat dari perubahan itu bukan hanya dinikmati oleh diri kita sendiri, tapi lingkungan pun akan merasakannya. Pengaruh dari kegigihan yang kita lakukan dalam perubahan/peningkatan kualitas diri sendiri memang tidak akan sepontan dirasakan oleh lingkungan. Tapi percayalah, itu akan lebih membekas dalam hati dan benak orang yang ada di sekeliling kita. Makin lama bekas itu, akan membuat orang simpati dan terdorong untuk juga melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang lebih baik lagi. Ini akan terus berimbas dan akhirnya akan seperti bola salju. Perubahan bergulir semakin besar. Dan, kebaikan diri yang dibangun secara individu, secara perlahan bisa menjadi perbaikan kolektif.[]

Nasehat -nasehat



Bagi mereka yg mencari Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan
 
Rahmah (sayang) dalam Keluarga.

Bismillahirrahmaanirahiim
Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan2 Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya Nasehat ini untuk semuanya. Untuk mereka yang sudah memiliki arah.Untuk mereka yang belum memiliki arah dan untuk mereka yang tidak memiliki arah. nasehat ini untuk semuanya....... Semua yang menginginkan kebaikan.
Saudaraku.............Nikah itu ibadah.......Nikah itu suci,ingat itu...... Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa   karena keturunan dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, ketutunan maupun kecantikan sebagai  alasan.. karena semua itu akan menyebabkan celaka. Jadikan agama sebagai alasan...Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku..........
Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta........Namun..jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur. Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan.Niscaya engkau akan selamat  Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan.Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku...........
Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu".disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan Jika ini kau lakukan " istanamu " tidak akan langgeng..Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah saw.... tidak marah ketika harus
tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta
tidak
mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya
ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........
Saudaraku.........
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu "........
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu........
Jika itu engkau lakukan " istanamu " akan menjadi neraka bagimu

Saudaraku............
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engaku lakukan akan celaka....
Engaku tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan
dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu tatkala mengharamkan apa
yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu.................
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya........
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth...........
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu...........
Didiklah istrimu........
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas
suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami
Rasulullah saw menerima tugas risalah.....
Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah....
Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam........
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Saudaraku.......
Jika engkau menjadi istri.........
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu......
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi
suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan.....
Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi
pendurhaka................jangan..........
Saudarau........
Jika engaku menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Rasulullah saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku........
Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....
Jangan biarkan mereka bermalas-malas..........
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih....
Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.

Sabtu, 14 Mei 2011

KISAH SEBATANG BAMBU


Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang
bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya.
Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk  menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"
Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."
Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau  dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat
yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila
aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan
mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat
tumbuh dengan subur."
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata
kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau
menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku,
bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah
ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam
tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat
melalui semua proses itu, Tuan?"
Petani menjawab batang bambu  itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui
semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari
semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."
Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau
kehendaki."
Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu
hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa
saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur
dan berbuah banyak.
Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak
habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di
hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah
sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. Dia
sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan
bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan
memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada
kehendak Allah, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk
menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku Allah, perbuatlah
sesuai dengan yang Kau kehendaki."