Kamis, 30 Juni 2011

ESQ POWER

TIDAK semua mereka yang memiliki titel kesarjanaan tinggi memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Istilah kecerdasan emosional adakalanya disebut EI (emotional intelligence), EQ (emotional quotient), dan kecerdasan sosial.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengendalikan emosinya saat menghadapi situasi yang menyenangkan maupun menyakitkan.

Lalu, apa kunci keberhasilan hidup?

Lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional, yaitu aspek-aspek yang berkait dengan kepribadian, yang di dalamnya setidaknya ada empat unsur pokok. Pertama, kemampuan seseorang memahami dan memotivasi potensi dirinya. Kedua, memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain. Ketiga, senang bahkan mendorong melihat anak buah sukses, tanpa dirinya merasa terancam. Keempat, asertif, yaitu terampil menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik, lugas, dan jelas tanpa harus membuat orang lain tersinggung.

Untuk mengukur apakah seorang memiliki kecerdasan emosional tinggi, jangan diukur dengan titel kesarjanaan dan kepangkatannya, tetapi tanyakan pembantu rumah tangga, anak buah, keluarga, maupun teman. Dari merekalah akan terpantul citra kepribadian seorang , terutama di saat-saat seseorang terkondisikan untuk marah.

Seberapa tinggi EQ seseorang mudah terlihat saat kritis, ketika suasananya tidak menguntungkan, bahkan dalam posisi terancam. Dengan tolok ukur ini kita mendapat kesan banyak EQ-nya rendah meski titel akademisnya tinggi, termasuk dalam penguasaan ilmu agama. Cirinya, pertama, jika bicara cenderung menyakiti dan menyalahkan pihak lain sehingga persoalan pokok tergeser oleh pertengkaran ego pribadi. Yang terjadi kemudian persoalan tidak selesai, bahkan bertambah..

Banyak mahasiswa dan sarjana terkesan idealis saat di kampus, tetapi terhanyut begitu menjadi birokrat. Rasanya perlu dipikirkan adanya pekan orientasi sarjana sebelum wisuda. Isinya, memberi peringatan disertai data akurat bahwa setelah wisuda mereka akan memasuki dunia baru yang penuh ranjau dan lingkungan kerja serta sosial yang telah terkontaminasi virus korupsi dan manipulasi. Ini merupakan tugas akhir almamater, memberi peringatan dan tanggung jawab moral pada putra-putrinya agar memiliki komitmen untuk hidup terhormat, mengejar karier dengan panduan skill dan suara hati.

PARA psikolog mengatakan, rasa sukses dan bahagia akan diraih jika seseorang bisa menggabungkan setidaknya tiga kecerdasan, yaitu intelektual, emosional, dan spiritual.

EQ yang tinggi akan membantu seseorang dalam membangun relasi sosial dalam lingkungan keluarga, kantor, bisnis, maupun sosial. Bagi seorang manajer, kecerdasan emosional merupakan syarat mutlak. Lagi-lagi amat disayangkan, pendidikan kita miskin konsep dalam membantu mengembangkan EQ, bagi siswa maupun mahasiswa. Pelatihan EQ ini amat penting guna menumbuhkan iklim dialogis, demokratis, dan partisipatif karena semua menuntut adanya kedewasaan emosional dalam memahami dan menerima perbedaan. Pluralitas etnis, agama, dan budaya akan menjadi sumber konflik laten jika tidak disertai tumbuhnya budaya dialogis dan sikap empati.

Tidak kalah penting, kecerdasan spiritual (SQ) yang berkait dengan masalah makna, motivasi, dan tujuan hidup sendiri. Jika IQ berperan memberi solusi intelektual-teknikal, EQ meratakan jalan membangun relasi sosial, SQ mempertanyakan apakah makna, tujuan, dan filsafat hidup seseorang.

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, penulis buku SQ, The Ultimate Intelligence, tanpa disertai kedalaman spiritual, kepandaian (IQ) dan popularitas (EQ) seseorang tidak akan memberi ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, berbagai pakar psikologi dan manajemen di Barat mulai menyadari betapa vitalnya aspek spiritualitas dalam karier seseorang, meski dalam menyampaikannya terkesan hati-hati. Yang fenomenal, tak kurang dari Stephen R Covey meluncurkan buku The 8th Habit (2004), padahal selama ini dia sudah menjadi ikon dari teori manajemen kelas dunia The Seven Habits. Rupanya Covey sampai pada kesimpulan, kecerdasan intelektualitas dan emosionalitas tanpa bersumber spiritualitas akan kehabisan energi dan berbelok arah.

Krisis kepercayaan terhadap intelektualitas kian menguat saat bangsa yang secara ekonomi amat kaya ini dikenal sebagai sarang koruptor dan miskin, padahal hampir semua yang menjadi menteri maupun birokrat memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Asumsi bahwa kesarjanaan dan intelektualitas akan mengantar masyarakat yang damai dan bermoral digugat Donald B Caine dalam buku: Batas Nalar, Rasionalitas dan Perilaku Manusia yang sedang dibicarakan banyak orang. Mengapa bangsa Jerman yang dikenal paling maju pendidikannya dan melahirkan banyak pemikir kelas dunia pernah dan bisa berbuat amat kejam? Pertanyaan serupa bisa dialamatkan kepada Inggris, Amerika Serikat, dan Israel

Satu hal pasti, kita mengharapkan negeri ini diurus oleh mereka yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual. Yaitu mereka yang kualitas akademisnya baik, mampu berkomunikasi sosial secara simpatik, inspiring dan motivating, serta memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai spiritual sebagai panduan hidup. Jika ketiga kualitas ini tidak terpenuhi, sebaiknya minggir saja atau bangsa ini akan kian hancur oleh perilaku pemimpinnya sendiri.

Rabu, 22 Juni 2011

Tips Memilih dan Membeli Laptop Baru


Dewasa ini, barang yang satu ini bukan merupakan barang langka, Penjualan laptop meningkat pesat, bahkan nyaris atau bahkan sudah melewati angka penjualan PC Desktop. Selain karena mobilitas manusia saat ini rata2 semakin meningkat, sehingga membutuhkan perangkat komputasi yang ringan dan mudah dibawa kemana-mana, juga disebabkan harga Laptop yang cenderung terus menurun. Produsen pun seperti berlomba-lomba meluncurkan laptop baru yg pada akhirnya membingungkan konsumen untuk memilih yang sesuai untuk mereka. Nah, karena itulah, saya mencoba menyusun tips memilih dan membeli laptop ini.
Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan membeli laptop
1. Fungsi

Processsor merupakan otak  sebuah laptop untuk melakukan proses komputasi. Jenis Processor paling mempengaruhi kemampuan dan tentu saja harga sebuah Laptop. Namun Processor tidak bekerja sendiri, ada banyak peripheral yang juga ikut menentukan harga dan kinerja sebuah laptop. Sebaiknya  tentukan dulu akan digunakan sebagai apa laptop anda nantinya. berikut jenis2 laptop berdasarkan fungsinya :
  • Ultra Portable : Untuk anda yang sangat mobile, Laptop Jenis ini biasanya berukuran kecil dan sangat tipis serta sangat ringan, memiliki layar maksimal 12 inchi. Prosesor yang digunakan adalah prosesor hemat listrik agar bisa digunakan selama mungkin. semisal intel Atom, Intel ULV atau AMD Neo. Daya tahan batere untuk  laptop jenis ini sangat bagus, bisa mencapai lebih dari 7 jam beroperasi tanpa perlu colokan listrik. Tentu saja Performa atau kemampuan komputasi bukan merupakan fitur andalan laptop jenis ini. Perlu diingat, laptop jenis ini biasanya tidak dilengkapi dengan optical drive. Rentang harga pun bervariasi mulai dari 3 jutaan (intel atom) sampai belasan juta (intel core 2 duo ULV)
  • Portable : Untuk penggunaan normal sehari-hari. Merupakan jenis laptop paling cocok untuk kebanyakan orang. Laptop Jenis ini merupakan laptop yang mendominasi pasar saat ini. Berukuran sedang dan  memiliki layar antara 12 – 15 inch. Rentang harga bervariasi tergantung merek dan prosesor serta  peripheral lainnya, mulai sekitar 4 jutaan, menggunakan Intel Celeron sampai yang termahal sekitar 10 jutaan, menggunakan Intel Core 2 Duo atau AMD Phenom. Daya Tahan batere terhitung standar antara 3-5 jam
  • Desktop Replacement :  Ditujukan untuk para Gamer, desainer grafis, ataupun pekerjaan2 lain yang membutuhkan kinerja diatas rata2. Laptop jenis Biasanya berukuran besar, berat, dan memiliki layar yang berukuran diatas 15 inchi. Ciri khas laptop jenis ini adalah terdapat Kartu VGA yang terpisah, tidak integrated. ini untuk menunjang kemampuan grafis yang memang dibutuhkan oleh laptop jenis ini. Prosesor yang digunakan hanyalah prosesor kelas atas semisal intel core 2 duo atau bahkan intel core 2 quad, sehingga membuat harga-nya menjadi sangat mahal. Rentang harga laptop jenis ini mulai dari 12 jutaan hingga puluhan juta rupiah.
2. Merek
Pemilihan merek merupakan hal yang sangat penting. Ini erat kaitannya dengan kualitas perakitan sebuah laptop. Merek2  terkenal seperti Toshiba, Acer, Sony, Dell, HP dan lain2 biasanya mempunyai kualitas  perakitan yang baik. Selain itu sebaiknya memilih merek2 yang sudah memiliki jaringan layanan purna jual atau service center yang merata di seluruh Indonesia, atau setidaknya yang memiliki service center terdekat di kota anda. Ini penting untuk anda yg tinggal di luar kota2 besar seperti Jakarta atau Surabaya, jika suatu saat terdapat masalah atau kerusakan pada laptop anda.
3. Operating System
Sebagian besar Laptop yang dijual saat ini, *sayangnya* menyertakan Microsoft Windows sebagai OS bawaan. Hal ini sebetulnya sangat merugikan konsumen . Anda sebagai konsumen tidak memiliki pilihan selain OS tersebut. Blum lagi jika harus membeli lisensi untuk aplikasi2 lain yang berjalan di OS “bawaan” tersebut semisal Office, Photoshop, Antivirus dll. Anda bisa menghemat ratusan ribu bahkan jutaan jika memilih Laptop tanpa OS ( Non OS) dan kemudian menginstallnya sesuai dengan OS pilihan anda sendiri. Dalam hal ini saya memilih untuk “membuang” OS bawaan dan menginstall laptop saya dengan OS berbasis Opensource, yaitu Dewalinux, karena saya tidak ingin dibikin susah dengan Virus, Malware, Trojan yang biasanya menyertai OS “bawaan” Laptop tersebut. kesimpulannya, pilihlah Laptop Non OS atau yang tidak menyertakan OS bawaan untuk menghemat pengeluaran and

Sifat-sifat Manusia Menurut Al-Qur'an

1. Bodoh, tidak mengetahui, aniaya (14:34/33:72)
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya.Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". (QS. 14:34)

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh"
(QS. 33:72)
2. Lemah (4:28)
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah". (QS. 4:28)
3. Keluh kesah (70:19)
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir". (QS. 70:19)
4. Kikir (70:19/17:100)
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir". (QS. 70:19)
Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Rabbku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya." Dan adalah manusia itu sangat kikir. (QS. 17:100)
6. Melampaui batas (96:6)
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (QS. 96:6)
7. Tergesa-gesa (17:11/21:37)
.... Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS. 17:11)
Manusia telah dijadikan (bertabiat)tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda(azab)-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. (QS. 21:37)
9. Putus asa (17:83)
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia: dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (QS. 17:83)
10. Banyak menentang (18:54)
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al-Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS. 18:54)
11. Enggan bersyukur (41:51/42:48/100:6-7)
Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo'a. (QS. 41:51)
....Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu.Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat). (QS. 42:48)
12. Merasa cukup (96:6-7)
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. (QS. 96:6-7)
13. Sombong (17:83)
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia: dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (QS. 17:83)
14. Hanif (30:30)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. 30:30)
15. Mengabdi (2:165/51:56)
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. 2:165)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
16. Memilih (2:256/10:99)
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:256)
Dan jikalau Rabbmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya (QS. 10:99)
17. Cinta (2:165/3:14)
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. 2:165)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. 3:14)
18. Berjamah (49:13)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13)

Senin, 20 Juni 2011

ARTI NAMA PRIA JAWA

Dibalik nama-nama pria Jawa sesungguhnya ada harapan
tertentu dari orangtuanya, agar anaknya kelak bisa
sesuai yg diharapkan.

Contohnya:

Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.

Pandai memperbaiki mobil, diberi nama Karman.

Pandai main golf, Parman.

Pandai dalam korespondensi, Suratman.

Gagah perkasa, Suparman.

Kuat dalam berjalan, Wakiman.

Berani bertanya, Asman.

Ahli membuat kue, Paiman.

Pandai berdagang, Saliman.

Pandai melukis, Saniman.

Agar jadi orang kaya, Sugiman.

Agar besar nanti padai cari muka, Yasman

Suka begituan, Pakman

Suka makan toge goreng, Togiman

Selalu ketagihan, Tuman

Suka telanjang, Nudiman

Selalu sibuk terus, Bisiman

Biar pinter main game ... Giman

Biar bisa sering cuti ... Sutiman

Biar jadi juragan sate ... Satiman

Biar jadi juragan trasi ... Tarsiman

Biar pinter memecahkan problem ... Sukarman

Biar kalau ujian ndak usah mengulang ... Herman

Biar pinter bikin jus ... Yusman

Biar jadi orang yang berwibawa ... Jaiman

Biar jadi pemain musik ... Basman

Biar awet muda ... Boiman

Biar pinter berperang ... Warman

Biar jadi orang Bali ... Nyoman

Biar jadi orang Sunda ... Maman

Biar lincah seperti monyet ... Hanoman

Biar jadi orang Belanda ... Kuman

Biar tetep tinggal di Jogja ... Sleman

Biar jadi tukang sepatu handal ... Soleman

Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin ...
Delman

"Menuju Kehidupan Sebenarnya"

Oleh Ihsan Tandjung
Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah berkata: ”Pada saat manusia menemui kematiannya, maka iapun terbangun dari tidurnya.”
Berarti, kehidupan kita di dunia ini laksana sebuah mimpi. Hal ini sejalan dengan firman Allah:
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآَخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut 64)
Dalam kenyataan sehari-hari tidak sedikit manusia yang justru sangat serius dengan kehidupan dunia ini sambil memandang kehidupan akhirat -dengan derita neraka dan nikmat surganya- justru sebagai senda gurau dan main-main. Manusia sedemikian seriusnya ingin meraih kenikmatan dan keberhasilan dunia seolah itu semua merupakan kenikmatan dan keberhasilan final dan hakiki. Mereka berusaha sekuat mungkin menghindar dari kegagalan dan penderitaan dunia seolah itulah kegagalan dan penderitaan yang sejati.
Padahal kehidupan di dunia telah Allah taqdirkan bagi setiap manusia. Ada yang ditaqdirkan menikmati ”mimpi menyenangkan” di dunia. Ia menjadi orang kaya, terpandang, dipuja-puji manusia banyak, serba berkecukupan sehingga hidupnya selalu berlimpah. Sementara ada yang di taqdirkan mengalami ”mimpi buruk” selama hidupnya di dunia. Ia menjadi orang miskin, serba berkekurangan, terpinggirkan, terabaikan bahkan teraniaya.
Sedikit sekali manusia yang menyadari bahwa mimpi manapun yang dialaminya tidaklah menjadi persoalan penting. Kendati, sudah barang tentu, tidak ada manusia yang ingin menjalani kehidupan berupa mimpi buruk menjadi orang miskin, serba berkekurangan, terpinggirkan, terabaikan bahkan teraniaya. Demikian pula sebaliknya. Manusia mana yang menolak ditaqdirkan Allah menjalani kehidupan dalam bentuk mimpi menyenangkan menjadi orang kaya, terpandang, dipuja-puji manusia banyak, serba berkecukupan sehingga hidupnya selalu berlimpah. Tapi seorang mu’min sungguh sadar bahwa isyu utama yang perlu difikirkan adalah bagaimana nasibnya saat Allah mencabut nyawanya. Adapun jenis mimpi apa yang Allah taqdirkan bagi dirinya hanyalah sebuah ujian/testcase untuk melihat jenis respon apa yang bakal ditampilkannya. Persis seperti ucapan Nabi Muhammad saw sebagai berikut:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Urusan orang beriman itu menakjubkan. Sesungguhnya urusannya semua baik. Dan hal itu tidak dialami seorangpun kecuali orang beriman. Bila ia mendapat karunia, ia bersyukur. Maka bersyukur itu baik baginya. Bila ia mendapat mudharat, ia bersabar. Maka bersabar itu baik baginya.” (Muslim 14/280)
Alangkah bodohnya seseorang yang hidup di dunia dalam mimpi meyenangkan namun ia lalai akan saat kematian. Sehingga saat ia bangun dari mimpinya ia berada dalam kegelisahan dan penyesalan berkepanjangan. Apalagi orang yang hidup di dunia dan menjalani mimpi buruk. Lalu saat ia bangun menjalani hidupnya di akhirat, ternyata keadaannya lebih buruk lagi, penuh penyesalan dan penderitaan abadi. Demikianlah keadaan orang-orang yang tidak beriman akan kehidupan akhirat. Mereka menyangka hidup hanya di dunia semata. Mereka tertipu oleh dunia. Allah gambarkan logika berfikir mereka sebagai berikut:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ
وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS Al-Jatsiyah 23-24)
Sedangkan orang beriman sangat yakin dan selalu mempersiapkan dirinya menghadapi kehidupan sejati, yakni akhirat. Sebab mereka diberitahu Allah bahwa akhirat itulah yang hendaknya didambakan.
تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآَخِرَةَ
“...kalian menghendaki harta benda dunia, sedangkan Allah menghendaki akhirat (untukmu)…” (QS Al-Anfal 67)
Orang beriman sibuk bukan untuk masa tuanya di dunia. Tapi ia sibuk mempersiapkan berbagai investasi berupa ’amal ’ibadah dan ’amal sholeh untuk masa hidupnya yang sejati, yakni akhirat.
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
(الترمذي)
“Orang yang paling cerdas ialah barangsiapa yang menghitung-hitung/evaluasi/introspeksi (‘amal-perbuatan) dirinya dan ber’amal untuk kehidupan setelah kematian.”(At-Tirmidzi 8/499 )
Ia sangat terobsesi akan keberhasilannya di akhirat sehingga keberhasilannya di dunia menjadi sesuatu yang ia kejar secukupnya. Ia sangat sibuk menghindari kegagalan di akhirat sehingga berbagai kegagalan di dunia ia hindari sewajarnya. Ingatannya akan akhirat sangat dominan sehingga ingatannya akan dunia menjadi sebatas ”asal tidak lupa” bahwa ia masih hidup di dunia.
وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi..” (QS Al-Qashash 77)

Rabu, 08 Juni 2011

Seledri Mengobati Darah Tinggi

Para ibu rumah tangga pasti sudah mengenal daun ini. Sebab, seledri sering
digunakan untuk campuran masakan. Sayur sop, dan soto adalah sebagian masakan
yang dibubuhi seledri. Penjual bakso juga sering menggunakan daun ini.
Selain sebagai campuran masakan, seledri (Apium graveolens L) bisa dimanfaatkan
untuk menjaga kesehatan.
Tanaman ini diyakini para ahli mengandung vitamin A, C, dan B1. Selain itu,
seledri juga mengandung banyak mineral, seperti sodium, klorin, potasium
(kalium), dan magnesium. Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna
untuk menjaga vitalitas tubuh.
Seledri bisa tumbuh dengan baik di dataran tinggi maupun rendah. Beberapa daerah
di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil tanaman ini antara lain Brastagi,
Sumatera Barat, dan sejumlah daerah di ! Jawa Barat seperti Cipanas, Pacet, dan
Pengalengan.
Tanaman seledri memiliki bonggol dan memiliki batang basah bersusun. Menurut
para ahli, tanaman ini sudah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad ke-27, atau
sekitar era 1640-an.
Seledri dikenal memiliki khasiat menyembuhkan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Masyarakat di daerah pedesaan sudah begitu akrab dengan seledri untuk menurunkan
panas badan. Bila anak terserang panas tinggi, mereka akan menumbuk seledri dan
mengoleskan seledri yang ditumbuk. Banyak juga yang menggunakan air perasan daun
seledri untuk menghitamkan rambut. Ini diyakini tidak menimbulkan efek samping.
Seledri juga diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti diare,
diabetes, epilepsi, migran, buang air kecil yang mengandung darah, mencegah
stroke, memperbaiki fungsi hormon, serta membersihkan darah. Jus seledri dari
seledri berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan
gondokan.
Tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati sakit mata. Caranya, sebanyak
dua tangkai seledri, ditambah dua tangkai daun bayam, dan satu tangkai kemangi,
lalu ditumbuk dan diseduh dengan satu gelas air panas. Airnya disaring dan
diminum.
Untuk mengobati tekanan darah tinggi, daun seledri secukupnya lalu diperas
dengan air masak, dan disaring. Kemudian air ini diminum tiga kali sehari
sebanyak dua sendok makan. Agar hasilnya maksimal, ini dilakukan secara teratur,
dan penggunaannya tidak berlebihan.
Mereka yang menderita rematik juga bisa memanfaatkan tanaman ini. Caranya,
setiap hari mengonsumsi setangkai daun seledri pada waktu makan.

digunakan untuk campuran masakan. Sayur sop, dan soto adalah sebagian masakan
yang dibubuhi seledri. Penjual bakso juga sering menggunakan daun ini.
Selain sebagai campuran masakan, seledri (Apium graveolens L) bisa dimanfaatkan
untuk menjaga kesehatan.
Tanaman ini diyakini para ahli mengandung vitamin A, C, dan B1. Selain itu,
seledri juga mengandung banyak mineral, seperti sodium, klorin, potasium
(kalium), dan magnesium. Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna
untuk menjaga vitalitas tubuh.
Seledri bisa tumbuh dengan baik di dataran tinggi maupun rendah. Beberapa daerah
di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil tanaman ini antara lain Brastagi,
Sumatera Barat, dan sejumlah daerah di ! Jawa Barat seperti Cipanas, Pacet, dan
Pengalengan.
Tanaman seledri memiliki bonggol dan memiliki batang basah bersusun. Menurut
para ahli, tanaman ini sudah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad ke-27, atau
sekitar era 1640-an.
Seledri dikenal memiliki khasiat menyembuhkan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Masyarakat di daerah pedesaan sudah begitu akrab dengan seledri untuk menurunkan
panas badan. Bila anak terserang panas tinggi, mereka akan menumbuk seledri dan
mengoleskan seledri yang ditumbuk. Banyak juga yang menggunakan air perasan daun
seledri untuk menghitamkan rambut. Ini diyakini tidak menimbulkan efek samping.
Seledri juga diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti diare,
diabetes, epilepsi, migran, buang air kecil yang mengandung darah, mencegah
stroke, memperbaiki fungsi hormon, serta membersihkan darah. Jus seledri dari
seledri berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan
gondokan.
Tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati sakit mata. Caranya, sebanyak
dua tangkai seledri, ditambah dua tangkai daun bayam, dan satu tangkai kemangi,
lalu ditumbuk dan diseduh dengan satu gelas air panas. Airnya disaring dan
diminum.
Untuk mengobati tekanan darah tinggi, daun seledri secukupnya lalu diperas
dengan air masak, dan disaring. Kemudian air ini diminum tiga kali sehari
sebanyak dua sendok makan. Agar hasilnya maksimal, ini dilakukan secara teratur,
dan penggunaannya tidak berlebihan.
Mereka yang menderita rematik juga bisa memanfaatkan tanaman ini. Caranya,
setiap hari mengonsumsi setangkai daun seledri pada waktu makan.

Sabtu, 04 Juni 2011

WARTEG pelopor touch screen


Ternyata Technology “Touch Screen” penemu
pertamanya adalah pengusaha Warung Nasi
Tegal (WARTEG). Ini kisahnya:
Pada suatu saat seorang Ilmuwan Manca
Negara makan di WARTEG. Setiap
PENGUNJUNG yang datang ditanya oleh
Pelayan Warteg:
Pelayan: “Makan pake apa?”
Pengunjung menempelkan jarinya ke kaca
(menunjuk makanan di baliknya)
Pelayan: “Makan pake apa lagi?”
Pengunjung menempelkan jarinya ke kaca lagi.
Pelayan: “Apa lagi?”
Pengunjung kembali menempelkan jarinya ke
kaca…
Beberapa detik kemudian makananpun sudah
siap tersaji.
SANG ILMUWAN pun berdecak kagum,
ternyata technology di Indonesia luar biasa
majunya.
Tak ayal lagi merekapun menjiplaknya untuk
PDA, Blackberry Torch, iPod, iPhone, dan Ipad.